Rabu, 13 April 2016

Pesona Anggrek Bulan

Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) atau puspa pesona adalah salah satu bunga nasional Indonesia. Pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume. Tanaman anggrek ini tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia. Cara hidupnya secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600 meter di atas permukaan laut. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga melebihi diameter 10 cm (Wikipedia).
Balai Benih Hortikultura Loka Kabupaten Bantaeng mengembangkan produksi anggrek bulan, selain karena dapat tumbuh subur diatas 600 meter yang sesuai dengan lokasi pengembangan, tanaman hias ini juga memiliki pesona tersendiri yang membuat banyak orang tertarik. Tanaman hias ini juga masih sedikit yang dikembangkan diwilayah sulawesi. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan ketika merawat tanaman ini:
  1. Teknik Pemberian Pupuk
    Cara pemberian pupuk sebaiknya digunakan setiap dua kali sehari yaitu pada pukul 06.00-08.00 dan 16.00-18.00 waktu ini adalah waktu yang tepat pemberian pupuk karena waktu-waktu tersebut saat terbukanya mulut daun (stomata ), sehingga nutrisi yang anda berikan dengan mudah dapat memasuki jaringan daun. Sedangkan pukul 09.00 hingga 15.00 terjadi proses fotosintesis atau pematangan zat-zat tanaman yang di sebarkan dari jaringan daun ke bagian tanaman lainnya sehingga waktu tersebut bukan waktu yang tepat.
  2. Teknik Penyiraman
    Anggrek Bulan termasuk tanaman epifit (hidup menempel pada pohon lain), pada dasarnya tumbuhan ini kurang menyenangi air yang melimpah bahkan sampai menggenangi akar yang menyebabkan tumbuh suburnya jamur dan menyebabkan daun menjadi bercak-bercak. Oleh karena itu, ketika menyiram tanaman ini sebaiknya jangan terlalu banyak yang dapat menyebabkan akar membusuk sehingga tidak dapat melakukan transpirasi dengan baik. Anggrek bulan tumbuh subur pada suhu 13 derajat celcius hingga 17 derajat celcius dimalam hari dan 18 derajat celcius hingga 22 derajat celcius pada siang hari, agar dapat menjaga kelembaban udara, bisa dengan cara membuat wadah air disekitar area pot agar terjadi penguapan alami dan kelembaban disekitar anggrek terjaga sehingga bunga yang kita harapkan dapat tumbuh dengan sempurna.
  3. Intensitas Cahaya
    Anggrek bulan termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Oleh karena itu kebutuhan terhadap cahaya langsung sangat dihindari atau jangan ditempatkan ditempat yang terlalu terbuka dan memiliki sinar matahari langsung yang sangat banyak. Bunga jenis ini biasanya hanya membutuhkan 20% hingga 30% sinar matahari, jika sinar matahari yang terlalu banyak dapat menyebabkan kerusakan. Biasanya ditandai dengan munculnya warna merah kecoklatan pada permukaan daunnya seperti terbakar. Kekurangan cahaya pun berefek tidak baik pada pertumbuhan anggrek bulan. Biasanya daun akan layu warna kuning pucat dan jika tidak segera diatasi daun akan rontok. Oleh karena itu penempatan anggrek bulan perlu diperhatikan agar memperoleh intensitas cahaya sesuai dengan kadar kebutuhannya. Menempatkan anggrek bulan menghadap ketimur juga salah satu cara agar mendapatkan intensitas cahaya yang baik karena cahaya matahari pagi sangat baik untuk pertumbuhan untuk bungan dan sebagai nutrisi alami.
Itulah tadi sedikit informasi mengenai anggrek bulan semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar