Sabtu, 11 Juni 2011

Tanaman Hias


Balai benih Hortikultura Loka selain menghasilkan bibit kentang dan Talas juga mengembangkan Tanaman Hias. Hal ini dilakukan karena bantaeng ingin menjadikan kecamatan Uluere sebagai kota bunga dan agrowisata.
Tanaman Hias yang dikembangkan di Balai Benih Hortikultura diantaranya adalah Krisan, Pucuk Merah, Geranium, Wijaya Kusuma, Mawar, gerbera, Cemara Kipas, Asoka, Gladiol, sedap malama, dan Anggrek.

Senin, 06 Juni 2011

Talas satoimo / Safira

Awal keberadaan Talas Jepang Satoimo di Indonesia adalah pada masa pendudukan Jepang. Talas Jepang dikenal oleh masyarakat di Bantaeng dengan nama Talas Safira, di Toraja dengan nama Talas Bithek, dan di Buleleng Bali dikenal dengan Keladi Salak karena rangkaian umbinya seperti buah salak (LIPI, 2002). Konsorsium Satoimo Indonesia-Jepang bekerjasama dengan KADIN Indonesia, telah mulai melakukan Pengembangan Budidaya Satoimo di Indonesia sejak tahun 2003. Hingga akhirnya pada 16 Februari 2006 hingga saat ini satoimo dari Indonesia telah diekspor ke Jepang.

Tanaman Hias


Balai benih Hortikultura Loka selain menghasilkan bibit kentang dan Talas juga mengembangkan tanaman Hias. Hal ini dilakukan karena bantaeng ingin menjadikan kecamatan Uluere sebagai kota bunga.
Tanaman Hias yang dikembangkan di Balai Benih Hortikultura adalah Krisan, Pucuk Merah, Geranium, Wijaya Kusuma, Mawar, Cemara Kipas, Asoka, Gladiol dan Anggrek. Khusus untuk bunga krisan, jenis yang dikembangkan adalah jenis bunga potong dan pot.